Thursday, August 11, 2011

~ Ketika Cinta Bertasbih ~


Waktu aku dia SMA aku adalah anak paling brengset kali. Sampai-sampai aku mengikuti dua SMA disepanjang pengajian aku dulu. Nyesal juga bila aku tidak berhasil menjadi anak solehah seperti mana anak2 pesantren yang lain.

Waktu aku kemalangan jiwa episode yang entah keberapa, aku ada menyatakan hasrat untuk masuk semula ke pesantren ditanah seberang. Saat aku berkesempatan ke tanah seberang sebanyak 3kali, ringan saja mulut ini bertanyakan tentang pesantren disetiap daerah seperti Solo,Yogjakarta,Surabaya kat Bali pun..[erm…ade ke aku tanye time kat Bali??..erks]

Waktu [lagi] sekarang Mohd Astro ada siarkan chanel baru iaitu Indo Pek. Satu rumah ini demam dengan sinetron Ketika Cinta Bertasbih. Kisah yang berkisarkan tentang kehidupan dipesantren. Dari pengurusan pesantren sehinggalah anak-anak santri. Wajah tamu-tamu Jannah Pak Kiyai Ustaz dan Ustazah yang berbicara dengan penuh hikmah. Tutur kata dari ayat-ayat syurga,  buatkan aku terkagum dengan setiap watak yang direka ini. Semuanya luar biasa indah.

Malam lalu Arung call dari daerah lain di Yogjakarta. Bual tentang keadaan aku dan ramadhan aku diBorneo. Solat tarawikh serta selawat selepas solat tersebut. Aku suarakan terlebih dahulu selawatnya ‘Al-khalifatul awal amirul mukminin saidina abu bakar as-siddiq’. Spontan dia menyahut ‘Rodhia Allahu anh’.  Tanpa henti Arung terus membaca Al-fatihah dan aku mengaminkan setelah ayat terakhir dibaca. Arung menyambung dengan bacaan ayat suci yang aku tidak biasa menghafal. [Macamlah aku hafal banyak surahkan…hampeh].Ditengah bacaannya aku menyampuk ‘surah apa tu Arung?’. Arung dengan loghat Riaunya ‘Ala..korang ni suratul-wakeah la’.Gulpp!! aku di depan pintu rumah sejak dr awal panggilan gara-gara mencari ‘line clear’ terus terduduk terkesima.

APA??ARUNG HAFAL SURAH AL-WAKEAH??




Bertuturlah cinta
Mengucap satu nama
Seindah goresan sabdamu dalam kitabku
Cinta yang bertasbih
Mengutus Hati ini
Kusandarkan hidup dan matiku padamu
Bisikkan doaku
Dalam butiran tasbih
Kupanjatkan pintaku padamu Maha Cinta
Sudah di ubun-ubun cinta mengusik resah
Tak bisa kupaksa walau hatiku menjerit
Ketika Cinta bertasbih Nadiku berdenyut merdu
Kembang kempis dadaku merangkai butir cinta
Garis tangan tergambar tak bisa aku menentang
Sujud sukur padamu atas segala cinta


No comments:

Post a Comment